Minggu, 25 April 2010

#KutipNovel



Inti-Inti Dari Novel “HUSAIN SANG KSATRIA LANGIT”
Episode 1 :
            Gadis-gadis merajut benang permadani
Merah terhampar menderu bergemulai
Hempaskan dan cerah senium
Memetik dawai-dawai tembang syahadah
Beriring desau angin berbaur nafas terengah,
Peluh dan nyeri dahaga Zainab, Shafiyah,
Atikah, Sukainah dan gadis-gadis Ali
Dihadang kawanan Serigala

Episode 2 :
            Sejarah menggelar drama nyata . . .
            “Pesta Darah” di penghujan Zulhijah . . .
            Bumi tandus tampilkan konvoi “Duka Bencana” . . .
            Hujan terik mentari guyur paras-paras tak berdosa . . .
            Musafir-musafir dahaga ratakn bukit-bukit tandus Nainawa . . .
            Kafilah “Kesucian” berarak tinggalkan dunia fana . . .
            Nafas-nafas tersengal iringi desau angina gurun di sana . . .
            Tubuh lunglai Sukainah . . .
            Wajah pasi Shafiyyah . . .
            Mata sembab Atikah . . .
            Suara parau Ummu Kultsum . . .
            Langkah-langkah gontai Zainab . . .
            Karavan gembel-gembel nan tampan . . .
            Menggoyang genangan fatamorgana . . .
            Bumi Duka bencana . . .
            Karbala . . .

Episode 3 :
            Gadis-gadis mengoyak kain kerudung hitam
            Menangis sedih
            Bagai jembel menggigil
            Menunggu pagi
            Gadis-gadis merajut selembar sutera hitam
            Berkibar lirih
            Bagai ombak berdebur
            Mencapai tepi
            Gadis-gadis memetik sitar tembang hitam
            Beriring rintih
            Bagai himne meranggas
            Mengejar sepi
            Gadis-gadis menggoyang lonceng kematian hitam
            Meratapi kekasih
            Bagai halilintar menyambar
            Memecah mimpi
            Gadis-gadis membaca sekuntun syair hitam
            Mengalun pedih
            Bagai gerimis menetes
            Mengguyur hati
            Gadis-gadis melintasi Saudera pasir hitam
            Melabuhkan buih
            Bagai seniman melukis
            Memahat jati

Episode 4 :
            Di penghujung asa
            Saat himne duka bersenandung lirih
            Saat bau anyir kemunafikan meranggas
            Saat sepi mengelus kalbu-kalbu berduka
            Saat bangkai-bangkai berjubah gentayangan berkomat-kamit
            Merangkak-rangkak di mihrab
            Saat para pedagang riwayat palsu berfoya-foya
            Usai menginjak-nginjak karya Muhammad
Dari balik bukit jingga
Para penabur pasir
Para penebus dosa tiupkan desau
Gelombang pembalasan
Lecutkan halilintar
Di Kufah dan Damaskus
Membedah gulita
Memburu para pendosa
Demi kebenaran Muhammad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa kasih ident nya ya . . .